Cerita Dewasa Sitta Anak Pemilik Toko

Tempat berbagi Cerita Seks & Cerita Dewasa Sex, Terbaru, Eseks Eseks, Terbaru, Sex Terbaru, Seks dan Tips Bercinta : Cerita Dewasa Sitta Anak Pemilik Toko. Setelah lulus SMA aku tidak bisa meneruskan kuliah, aku lebih memilih unutk mencari pekerjaan demi menghidupi keluargaku, saat di bangku sekolah aku termasuk cowok yang menjadi dambaab wanita di sekolahku karena memang wajahku yang rupawan dan baik hati juga, tapi jujur selama sekolah belum ada yang bisa meluluhkan hatiku.

Cerita Dewasa Sitta Anak Pemilik Toko
Cerita Dewasa Sitta Anak Pemilik Toko
Pagi itu saat duduk santai dirumah aku membuka koran dan membaca melihat lowongan pekerjaan di koran, diantara yang aku baca ada satu yang menarik untuk aku coba lamar sebagai karyawan yaitu di toko pakaian yang baru saja diresmikan kemarin pagi, kemudian tak lama aku mandi dan bergegas memacu motorku untuk berangkat ke toko tersebut.

Setelah 60 menit aku berputar putar untuk mencari toko tersebut akhirnya aku melihat sebuah toko baju, dan tak kusangka toko itu begitu besar, aku pun merapikanpakaianku dan masuk menuju kesana, tak ada satupun kecyuali ada tante yang umurnya 40an tahun aku hampiri dan aku sapa beliau dan dia membalas dengan senyumannya.

“Eh,nyonya,saya mencari pekerjaan”Kataku membuka percakapan

“Oh,iya,pegawai kami baru saja keluar,kamu boleh bekerja di sini

”Setelah itu nyonya itu menjelaskan padaku mulai dari peraturan,cara menyapa,cara melayani,dan lain – lain.

“Wah,kamu cepat tangkap,ya?”Kata nyonya itu sambil tersenyum.

Akupun tersenyum kecil saja.Belakangan kuketahui nyonya itu bernama nyonya Ritha,kulitnya berwarna putih,rambut panjang,dan wajahnya agak cantik menurutku.

Dia juga baru saja mengetahui namaku. “Dengar Wawan,aku mau pergi sebentar,kamu tolong awasi toko ini”

“Wah,tapi saya baru bekerja nyonya”

“Tak apa-apa,nanti akan kusuruh putriku turun menemanimu” “Hmmmm,oke,deh”Jawabku tersenyum.

Nyonya Ritha pun memanggil nama “Sitta,Sitta”,dari belakang pintu di sebelah kasir terdengar suara seorang gadis.

Lalu gadis itu pun keluar,sungguh aku terpesona padanya,gadis bernama Sitta itu sungguh cantik,tubuhnya mungil dan agak montok,payudaranya lumayan besar,pantatnya montok berisi,kulitnya putih,rambut hitam panjang,dan senyumannya adalah senyuman termanis yang pernah kulihat,kuakui aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.

Setelah nyonya Ritha pergi,kuberanikan diri untuk menyapanya

“Hai” “Hai,pegawai baru,ya?”

“Iya”Jawabku tersenyum Kamipun berbincang – bincang sebentar,dapat kuketahui Sitta sekarang berumur 18 tahun,ibunya adalah seorang wanita sibuk,begitu juga dengan ayahnya,jadi dia sering membantu menjaga toko,tak lama kemudian seorang pelanggan datang,akupun melayaninya secepatnya agar bisa berbincang – bincang dengan Sitta.

Setelah pelanggan itu mendapat barang yang dia inginkan dan membayar,akupun kembali ke dekat kasir. “Kalo jam sekarang masih sepi,Wan,nanti sekitar jam 3 baru ramai”

“Ohhh,akupun mengangguk Harus kuakui Sitta sangat asyik,semua omongan jadi nyambung,baru pertama kali ini aku menemui gadis seperti ini.

“Sit,kamu sudah punya pacar?”Tanyaku penasaran

“Belum,kalo kamu?” “Aku juga belum”

“Oh,kita sama-sama single,dong”Katanya sambil tersenyum Akupun tersenyum,rasanya aku ingin membalas

“Kamu mau tidak sama aku?”Tapi aku tidak berani mengatakannya,jujur pertama ini aku bisa mengobrol lama dengan seorang gadis.

Keringatku tak berhenti bercucuran pertanda aku gugup. “Panas,ya?”Tanya Sitta

“Hmmm,tidak,kok”Jawabku “Hehehe,kamu keringatan,ya?”

“Iya,anggukku membalas candanya Setelah lima menit seorang pelanggan masuk lagi,akupun melayaninya dan kembali ke Sitta

“Wan,kamu asyik,ya,orangnya?” Aku terkejut mendengarnya,ternyata leluconku yang dari tadi kuluncurkan dapat meluluhkan hatinya

“Ah,kamu juga asyik,kok”Jawabku dengan tersenyum Wajah cantiknya tersenyum manis, kontolku terasa tak dapat diturunkan,sangat tegang.

Kami berpandangan sebentar,lalu kuberanikan diri untuk menciumnya,jantungku serasa berdegup kencang,

Sitta agak terkejut,tapi dia tak memberontak, kukulum bibirnya dengan mesra,kami berciuman ala French Kiss,ini adalah ciuman pertamaku. Suasana semakin memanas,kuberanikan diriku untuk mnyentuh payudara 34 B nya,

Sitta agak terkejut,tapi karena terlanjur nafsu dia membiarkan tanganku bermain sambil mulutku mencumbui mulutnya,sejenak Sitta memberhentikan permainanku.

“Wan, kamu kunci pintu dulu, deh, malu kalau diliat orang nanti” Akupun melangkah dengan cepat ke pintu depan, segera kukunci pintu itu dan kuganti tanda di pintu menjadi “CLOSE” Lalu aku segera berjalan kea rah Sitta.

Sitta mengajakku masuk ke dalam tokonya dan dia mengajakku ke kamarnya, setelah sampai ke kamarnya di lantai 2, kuberanikan diri untuk menciumnya lagi, Sitta membalas ciumanku dengan mesra.

Sementara tanganku kembali meremas payudara Sitta yang sudah mengeras, setelah lima menit kuberanikan diri untuk membuka pakaianku satu persatu, saat kontolku yang besar terpampang, Sitta cukup kaget dan agak jijik, ini mungkin adalah pertama kalinya dia melihat sebuah *****, sementara selama ini aku tak pernah berhubungan badan, aku hanya mendapatkan ilmu dari film biru yang selalu kutonton.

Sitta tak tahu harus berbuat apa dengan kontolku yang dari tadi sudah menegang, dia hanya memandanginya sambil kadang menyentuhnya dengan jarinya, kutuntun dia agar menunduk dan menjilat kontolku

“Ah, jijik, Wan, gak mau ah”tolaknya

“Ayo deh, Sitt, entar kamu bakal merasakan kenikmatan”kataku meyakinkan Sitta akhirnya menyetujuinya entah karena dia sudah bernafsu atau terpancing kata – kataku, dia memasukkan kontolku ke dalam mulutnya.

Lalu dia mengulumnya dengan lembut, pertama terasa agak kaku, tapi setelah terbiasa, kulumannya terasa nikmat, membuatku merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan. Setelah puas bermain dengan kontolku Sitta kembali berdiri dan tersenyum manis padaku yang semakin membuat nafsuku meningkat, kubuka bajunya dengan perlahan.

Dia tak menolak, malah tersenyum Pasti dia sudah nafsu pikirku, sampai Sitta telanjang bulat, kulihat pemandangan yang sungguh indah di depanku, payudaranya yang montok dengan puting berwarna pink yang sudah mengeras.

Sedangkan vaginanya masih berwarna merah muda, ditumbuhi bulu – bulu halus. Akupun menjilat payudaranya dan memainkan putingnya, Sitta agak kegelian, tetapi dia menikmatinya, terdengar dari desahan kecilnya dan rontaan pelannya.

Setelah puas dengan payudaranya, aku melakukan French kiss dengannya sbentar sambil tanganku menelusuri vagina perawannya. Vaginanya masih mulus dan halus pertanda Sitta sering merawatnya, setelah puas, akupun menuntun Sitta ke tempat tidurnya, lalu kubaringkan di sana

“Apa yang akan kamu lakukan, Wan?”Tanyanya heran

“Aku akan menusukkan kontolku pada vaginamu, agak sakit sebentar, tapi nanti akan sangat nikmat deh”Kataku padanya

“Jangan, Wan, aku masih perawan” Tak kudengarkan lagi kata-katanya karena terlalu nafsu, kuarahkan kontolku pada vagina Sitta yang sudah basah, sementara Sitta hanya bisa berkata

“Jangan, Wan”, sebenarnya aku agak kasihan, tetaapi aku sudah terlanjur nafsu, kumasukkan kontolku perlahan pada vaginanya yang basah.

Sitta berteriak dengan keras saat kupaksakan masuk kontolku, kontolku sulit masuk karena vagina Nia masih sempit, saat kumasukkan perlaha, wajah cantik Sitta mengeluarkan air mata dan Sitta mendesah kesakitan.

Akhirnya setelah lima menit, seluruh kontolku masuk dalam vaginanya, seperti yang kuduga, Sitta merasakan kenikmatan luar biasa, saat semula dia meronta, dia kini sudah tenang dan menikmati permainanku, kutusukkan secara perlahan lalu semakin cepat,

“Ahhh, Wan, enak, Wan, ahhh, terusin, Wan, Akkkhh” Kurasakan kontolku seperti dipijit oleh vaginanya, sangat nikmat terasa sehingga aku memejamkan mataku menikmati kenikmatan itu, kuteruskan memajumundurkan kontolku pada vaginanya yang sempit.

Sitta mendesah kecil sambil memejamkan mata, air mata masih mengalir di pipinya sementara tubuhnya berkeringat. Saat kulihat wajahnya yang berkeringat, entah kenapa aku semakin nafsu, sehingga kucepatkan tusukanku yang membuat Sitta mendesah semakin keras, sementara kontolku dipijat dengan lebih keras oleh vaginanya.

“Akkkhh, Ssssst, ahhhhh, Wan, enak, Wan, Ahhhh”Begitulah kata yang muncul dari mulut Sitta pertanda dia suka dengan permainanku Stelah 20 menit kurasakan kenikmatan itu.

Sitta mengalami orgasme hebat, cairan hangat keluar dari vaginanya, akupun mencabut kontolku, lalu kukocokkan dengan cepat di depan wajahnya, spermaku berceceran di wajahnya Sitta pun terbaring lemas, semula aku kasihan karena dia sudah capek, tapi setelah melihat tubuhnya yang dipenuhi keringat yang memancing nafsuku, akupun berniat melanjutkannya.

Aku segera duduk di tempat tidur, lalu kutuntun tubuhnya agar vaginanya pas di atas kontolku, setelah mencapai posisi ideal, akupun memasukkan kontolku ke dalam vaginanya yang masih basah, kudengar Sitta mendesah kecil saat kontolku berhasil masuk lagi ke dalam vaginanya.

Lalu kunaikturumkan tubuh mungilnya semakin cepat sehingga desahan Sitta semakin keras, rambut panjangnya kadang menyentuh wajahku, kurasakan kontolku dipijat oleh vaginanya lebih keras dari tadi, itu malah membuatku merasa semakin nikmat,

“Ahhh, Wan, terusin, Wan, Ahhh, lebih cepat lagi, Wan” “Oke, sayang” Kucepatkan frekuensi tusukanku yang menambah kenikmatan pada Sitta, dia mendesah dengan kenikmatan “Ahhh, Wan, nikmat banget,

Wan, Ahhhh, Ssssst” Sementara aku baru kali ini merasakan kenikmatan seperti ini, pijatan pada kontolku sangat nikmat, membuatku mendesah kecil sementara tubuhku tak berhenti mengeluarkan keringat, setelah 20 menit kunaikturunkan kontolku pada vaginanya.

Vagina Sitta kembali mengeluarkan cairan hangat, kubaringkan tubuhnya yang sudah lemas lalu kukeluarkan spermaku di dadanya, kamipun terbaring lemas dan berpelukan dalam keadaan telanjang.

“Gimana, Sitt?Enak, gak?”Tanyaku

“Wah, enak banget, Wan, baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, terima kasih, ya?”Dia berkata sambil tersenyum padaku

“Aku yang berterima kasih, Sitt”Kataku membalas senyumannya Kamipun segera membersihkan diri, kulap bekas darah perawan Sitta, lalu kami mandi bersama dan kembali menjaga toko, di depan toko sudah berjejer beberapa pelanggan.

Akupun segera membuka pintu dan mmpersilahkan mereka masuk, aku dan Sitta melayani mereka, sampai jam 05.00 Nyonya Leny pulang, dia suka dengan cara kerjaku, dan dia menerimaku menjadi pegawai tetap.

Aku masih meneruskan bercinta dengan Sitta pada saat jam sepi dan seperti tak terjadi apa – apa, aku sungguh beruntung bekerja di toko ini, dan Sitta adalah wanita tercantik dan terhebat yang pernah kutemui.
_______________________________________________________________
Seks Eseks, cerita dewasa sex, cerita sex terbaru, cerita seks, cerita dewasa, cerita seks terbaru, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, kumpulan cerita sex, blowjob, handjob, cerita sex dewasa, cerita seks dewasa, tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex, cerita kenikmatan,cerita bokep, cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi, cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep, Seks Eseks.

Cerita Dewasa Sitta Anak Pemilik Toko Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Q