Cerita Seks Jilatan Lidah Untuk Memek

Tempat berbagi Cerita Seks & Cerita Dewasa Sex, Terbaru, Eseks Eseks, Terbaru, Sex Terbaru, Seks dan Tips Bercinta : Cerita Seks Jilatan Lidah Untuk Memek. Perkenalkan Nama saya Ema aku saat ini aku sedang menyelesaikan skripsiku S1 di kota Bandung, kali ini aku akan menceritakan pada khalayak pembaca cerita dewasa ini, langsung saja saya masih terbayang dengan sentuhan pria yang tadi malam meniduriku, sentuhan lidahnya yang geli geli gimana itu amasih membuatku gila akan syaraf syarafku dengan segala kenikmatannya. saya masih sempat terbayang perlakuan pria itu semalam.


Lidah-lidahnya benar-benar membuatku gila dan menyiksa semua syaraf-syaraf kenikmatanku. Perlakuannya yang sulit ditebak, kadang cepat dan kasar, kadang lembut penuh perasaan, membuatku terengah-engah melayang bergoyang dicabik badai.

Ada Juga Cerita Panas Tak Kalah Beda : Cerita Seks Tergoda Memek Wilda

Tiada henti dia membiarkan diriku santai sejenak meresapi gesekan kulit dadanya di ujung-ujung payudarsaya. Vagina saya diserang habis-habisan dengan tusukan-tusukannya yang semakin lama semakin menguras staminsaya.

Kami di atas pembaringan berakhir pada saat musik indah tergantikan suara hujan di luar sana. Sial..! saya mendapati diriku basah kuyup oleh keringat dan baju tidurku yang tak mampu menutupi tubuhku secara normal. saya beranjak bangun dan membenahi baju tidurku.

Sekali lagi saya menghampiri pintu kamarku untuk memastikan kondisinya yang masih aman terkunci. Jam 3:20, Masih beberapa jam untuk melanjutkan tidurku. saya terpaksa mengganti underwear-ku yang basah oleh keringat bercampur cairan kewanitaanku.

Mudah-mudahan pria itu datang lagi ke dalam mimpiku. Berharap semu birahiku terpuaskan kembali. Hari ini benar-benar lembab dan dingin. Hujan telah mengguyur kota sejak dini hari dengan tetesan-tetesannya.

Kadang untuk beberapa puluh menit, tetesan-tetesan itu terhenti seolah memberi kesempatan kepada manusia untuk memikirkan langkah kehidupan selanjutnya. Langit temaram dengan ditemani sinar mentari yang bermalas-malasan.

Beberapa gumpalan awan berkumpul seolah sepasang kaki wanita yang sedang berbaring manja. Untung Elysia juga ada kelas yang sama denganku jam 8 ini. saya bisa ikut menumpang mobilnya dengan aman dari rasa tsayat macet, basah, atau berdesakan di angkot.

Seperti biasa jika bermobil di pagi hari, Elysia menghindari simpang jalan D yang selalu macet dan semrawut. Tampaknya lampu lalu lintas sedang ngambek menjalankan tugasnya. Cerita lama Kami dapat tiba dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun dan segera menuju kelas kami masing-masing.

Selama perkuliahan saya sedikit terpecah berkonsentrasi dengan diiringi mulutku yang selalu menguap. Hari ini bergerak seperti biasanya. Tiada yang menarik untukku selama waktu yang berputar.

Beberapa saat kemudian, saya sudah duduk termangu di sebuah angkot yang membawsaya pulang dari kampus tercinta. Elysia mungkin sudah pulang duluan. saya ada kelas lebih dari satu mata kuliah hari ini, pada hari Senen pula! Payung kesayanganku tetap setia mendampingi, sambil sesekali tanganku mengibas rambut yang tertiup angin sejuk dari jendela angkot itu.

Entah mengapa desiran angin membuat gairahku kembali bangkit. Whats wrong with me? Begitu tersiksanyakah tubuhku berharap sentuhan dan lambaian seorang pria? Paddy, I really miss You, Honey! saya hanya bisa mendengar suaramu yang membentang laut dan samudra.

Kerinduanku memuncak saat hanya desahanmu yang terucap. Ohhh saya rindu guratan merah di dada saya, tanda nakal yanng tersisa darimu. Hembusan nafasmu yang melahap pori-pori perutku. Begitu cepatnya kewanitaanku melembab hanya dengan sapaanmu yang menggoda.

Paddy I love you. I need you. I want you! saya kembali duduk diam tanpa pikiran apapun. Dan tiba-tiba ia naik! Cukup tinggi dan ramping. Kepalanya bergerak ke segala arah untuk mencari tempat duduk yang cocok baginya.

Ia menatapku sekejap seolah meminta ijin untuk duduk di tempat kosong di sebelahku. Dengan cekatan ia berbalik arah dan tanpa sengaja ransel di punggungnya menabrak dadsaya. Damn! runtukku dalam hati.

Dengan segera ia memperbaiki posisi duduknya dan tersenyum polos penuh penyesalan. Akhirnya ia bisa duduk dengan tenang ditemani ransel kulit di atas pangkuannya. Ia mengambil sapu tangan dari kantung jeansnya dan menyeka wajahnya.

I dont know why but I like the way he is doing with his stuff. Tanpa sepatah kata, ia bergerak bersandar dan mulai memejamkan matanya seolah menikmati ayunan seorang ibu kepada anaknya yang mau tidur.

Hes really cool and rilex. Angkot bergerak membelah jalan mengarungi hujan. Satu persatu penumpang turun dengan bergegas memusuhi hembusan angin dan hujan. Di simpang Cisitu, angkot berhenti berharap tambahan penumpang yang hanya menyisakan kami berdua, selain supir angkot tentunya. saya meyakinkan diriku untuk tidak membuang kesempatan ini.

Pulang kuliah, Mas? Tanya saya tiba-tiba dan cukup mengagetkan dirinya. Nope. Cuma ngasih laporan praktikum ke lab aja. Tadi mampir sebentar ke Aquarius nyari CD, tetap dengan gaya bicaranya yang membuatku semakin tertarik.

Sekarang udach beli donk? tanysaya lagi menyelidik. Dia hanya nyengir dan kemudian menjawab lirih, Ketipu nich gue. Shit! saya hanya menatapnya bingung. Temen gue kemarin bilang dia lihat ada CD yang udach lama gue incer.

Gue datangi ke sana dan nggak ada tuch Pake acara kehujanan lagi! lanjutnya sambil menghela nafas. Emang cari lagu apa sich? tanysaya lagi. Jazz. Tau jazz? tanggapnya dengan suara berintonasi sedikit mengejekku.

Kurang ajar nich cowok! runtukku dalam hati. Nggak tau apa dia berbicara sama saya yang penikmat jazz juga? Tapi kusayai juga sich, di antara teman-temanku yang cewek, populasi penikmat jazz-nya juga minim.

Mungkin dia berpikir saya hanya cewek yang suka musik musiman atau yang biar dicap ikut trend doank. saya suka Fusion. Kamu bukan penikmat mainstream, hip-hop, blues, ato swing khan? tanysaya lagi dengan tatapan penuh penasaran menunggu reaksinya.

Tentu saja dia kaget! hihihihii saya tadi nyari The Best of Rippingtons. Di-release aja belum apalagi dijual dengan suaranya yang dibuat lebih hati-hati. Russ Freeman, khan? Setauku juga emang belum ada, jawabku dengan suara bangga.

By the way, saya Indra, tangannya terbuka dan segera kubalas bersalaman singkat. Ema, sambil tersenyum. Tampaknya pembicaraan kami semakin menggairahkan sesuai kesamaan minat. Angkot sudah bergerak kembali menuju tempat mangkalnya yang terakhir.

Apakah suatu kebetulan, rumah kost kami relatif dekat walau hanya berjarak 200-an meter saja. Aneh juga sich, di daerah kost kami di Cisitu Indah, angkot yang lewat cuma satu jurusan. Tapi kok nggak pernah ketemu yach? Mungkin itu yang namanya jodoh? Atau nafsuku saja yang menjebak? saya menerima ajakannya untuk mampir ke tempatnya.

Ia berasalan untuk saling bertukar koleksi CD dan berharap saya akan mampir kelak. Am I a slut or what? Tapi saya menikmati perlakuannya ketika kami sepayung berdua menembus rintik hujan dengan rangkulan tangannya di pundakku. saya jadi teringat sebuah film IndoEmaia klasik yang pernah kutonton dan saya tersenyum sendiri dibuatnya.

Di depan kamar kostnya, ia berhenti sejenak, membuka pintu, dan mempersilahkanku masuk. Tolong jaga sikap yach. Kamu di kamar orang! cetusnya tiba-tiba. saya sempat bingung, tapi melihat senyumnya yang mengambang saya jadi mengerti. saya sadar biasanya tuan rumah ngomong, Ayo silahkan jangan malu-malu.

Anggap aja kamar sendiri. Tapi dia malah ngomong sebaliknya. Sebal! Sambil dia sibuk sendiri dengan barang-barang dan tas bawaannya, saya punya kesempatan untuk memperhatikan isi ruangan. Kamarnya ditata rapi walau agak sesak dengan barang-barang elektronik di sekelilingnya. Ada poster kartun Donald Duck, Batman, dan beberapa poster lainnya.

Tapi ada poster yang membuatku lebih penasaran, The Funeral of Superman. Peti mati Superman yang diusung oleh 6 jagoan, dan diikuti oleh semua jagoan-jagoan DC Comics di belakangnya. saya cukup terkesima melihat banyak sekali figure-figure jagoan dalam 1 poster.

Ambil dech tuch poster, kalo mau. Tapi harus bugil dulu depanku. Lagi-lagi ia membuat pernyataan sumbang dan nakal yang membuat kupingku jadi agak panas. Kata-katanya memang kurang ajar untuk percakapan pada awal-awal perkenalan. saya sama sekali tidak tersinggung! Tapi pilihan kata-katanya membuatku semakin penasaran.

Berbeda sekali ketika kami bercakap-cakap di angkot tadi. Apakah keberanian Indra timbul ketika saya mau menerima ajakannya mampir? Apakah dia tipe pria yang membutuhkan waktu dan situasi spesial untuk membuka topeng hasrat dan gairahnya? Ia menyeruak masuk dengan tiba-tiba, sambil kedua tangannya membawa teh hangat mengepul yang sepertinya nikmat sekali. saya hanya mencibir mananggapinya dan menghampiri teh hangat yang sudah diletakkannya di atas meja belajar.

Baru beberapa saat saya menikmati minumanku, dia sudah melangkah keluar kamar lagi. Sibuk bener, pikirku singkat. Atau dia gugup.. Tampaknya ia memang menungguku untuk bergerak duluan. Ia seperti pria yang berusaha menahan situasi tetap terjaga, berharap sang wanita memohon untuk dipuaskan. saya mengalihkan pandangan pada suatu benda yang kukenal sebagai CD tower.

Kuhampiri dan dengan mata berbinar kutelusuri deretan-deretan CD di depanku. Beberapa nama masih kukenal seperti Boney James, Bob James, David Sanborn, Fourplay, Earl Klugh, atau George Benson. Tapi Kirk Whalum, Kevin Mahogany, Mark Whitfield??? siapa tuch? Harus lebih banyak dengar musisi baru nich. Atau mereka musisi senior? Atau saya saja yang kurang wawasan?

Beberapa saat kemudian, suara hujan kedengaran kembali semakin deras. Suaranya bertalu-talu menampar genting dan dedaunan. Sesekali suara guntur menggelegar membahana menemani desiran angin. saya menarik salah satu album Take 6 dan memainkannya di CD player Pioneer yang teronggok di sebelah CD tower.

Alunan Biggest Part of Me memenuhi kamar dan saya kembali menyibukkan diri di depan CD tower seperti semula. Sekejap terasa hangat sensual kurasakan di sekitar leher dan telinga. Bulu-bulu halusku menegang menyapa hasratku yang merinding. saya mengatup matsaya perlahan dan meresapi gejolak yang melanda tubuhku.

Liked that, did you? suara yang kukenal kembali menyapa. Untuk menjawab pertanyaannya, kukibas-kibaskan tanganku seolah mendinginkan diriku yang terasa terbakar. Let it get hot, katanya lagi. It already is.

Tangannya menggosok punggungku. Warm, but not hot yet. Butuh seberapa panas nich? tanysaya. Indra bergerak perlahan menjauh dan menatap keluar jendela. saya dapat melihat detak nadinya di tenggorokan, Adams apple-nya bergerak sesaat setiap waktu. Bener-bener dingin yea di luar, katanya. Tapi sepertinya ia tidak membicarakan cuaca. saya menghampiri tempat tidurnya yang tertata rapi.

Perlahan kubaringkan tubuhku, dan rasa dingin sejuk merayap di sekujur kulitku. Sini. Ia tampak ragu, kembali kami saling berhadapan, tapi matanya menerawang jauh. Take your shirt off. Perintah itu seolah membawanya kembali ke bumi dan perlahan ia duduk di sisi tempat tidur.

Ia menggigit bibir bawahnya, dan kembali lehernya berdetak. Slowly. saya memberi petunjuk dengan senyum merekah. Ya, jawabnya singkat layaknya pasien yang terhipnotis. Jari-jarinya merenggut ujung bawah kaosnya dan melepasnya dengan sigap.

Terpampanglah dada seorang pria dewasa di depanku. Putingnya yang kecil bulat menegang dengan bertaburkan bulu-bulu halus di sekelilingnya. Urat-urat kebiruan sedikit menonjol di sepanjang lengan dan tangannya.

Ia memperhatikan matsaya yang menyapu dadanya. Tiba-tiba lengannya terangkat dengan tangan terbuka. Kenapa, ujarnya penasaran. Gimme those hands. Ia merangkak mendekat di atas tempat tidur mendekatiku. Mau diapain? sepertinya dengan pikiran yang berkecamuk. Celana saya basah. Ia tersenyum tertahan.

I hope so. No. no. saya tadi sempat kedudukan bangku yang basah waktu di angkot. Mau bantu saya melepaskannya? Ia berkata, Boleh, tapi sama sekali tak bergerak. Want me to? saya meraih ujung celansaya dan mengangkat pantatku. Ia meletakkan salah satu tangannya di perutku untuk menahanku.

Ia menatap kakiku, dadsaya, dan mulutku. Ketika ia menatap matsaya, matanya kembali turun ke bawah. Sudah cukup lama, katanya muram. Dan kamu udach lapar sekali, khan? Ia menarik nafas panjang memenuhi setiap sudut paru-parunya.

Badannya bergetar kembali. saya dapat melihat ketegangan di balik celananya. Posisinya benar-benar merangsangku seperti gelembung balon yang mau pecah. Ia menggenggam dengan tangannya sendiri dan meremasnya.

Keras. Menghembuskan nafas dari hidungnya dengan menggigit bibir bawahnya. saya mengangkat kembali pantatku dan berusaha melepaskan celana katunku beserta underwear-nya. saya menunggu usapan tangannya dengan berdebar-debar.

Ketika tangan itu datang, elusannya benar-benar halus. Kewanitaanku bergejolak menanggapi sensasi yang dibuatnya. Ia menarik celansaya menggantikan kedua tanganku yang sudah meremas sprei tempat tidur. saya mengangkat kedua kakiku ke atas untuk memudahkannya terlepas sempurna. Ia melipat celansaya rapi dan meletakkan underwear-ku diatasnya.

Tangannya kembali merenggut kedua paha saya dan merenggangkannya. Wajahnya diletakkan sedekat mungkin dari kewanitaanku. Ia menghirupnya dalam dan menutup matanya. Sekarang giliran Indra yang melenguh tertahan.

Tiba-tiba, ia melepas pegangannya di pahsaya. Ia bangkit dan melepas celana jeans dan underwear. Kejantanannya mengacung lega di antara kami berdua, menghadap atap kamar yang gemuruh diterpa hujan.

Bilur-bilur nadi di sekujur batang kemaluannya menambah nuansa tersendiri. Ia menatapku sesaat dan mengangguk tanpa arti. Tanpa sadar jari jemariku mulai melepas kancing kemejsaya dan melempar ke mukanya. Ia tidak kaget, bahkan menangkap kemejsaya dengan sigap.

Dan ritual melipat pakaiannya terulang kembali. saya memiringkan tubuhku. Would you mind? sambil membuat lirikan manja. Ia menghampiri dan menatapku tajam. Ia membantu melepaskan kaitan bra-ku dan dengan sedikit gemas saya menggaruk punggungnya. saya sudah mulai tidak sabar. saya tidak memperhatikan lagi kemana perginya bra-ku.

Kedua tangannya mendorong pundakku dan saya hanya mengikuti pasrah. Tubuhku sudah mulai berkeringat dan kewanitaanku sudah semakin melembab. Dinginnya sprei tempat tidur hanya memberikan kesejukan sementara pada syaraf-syaraf kulitku yang terombang-ambing kenikmatan duniawi.

Ia kembali menatap dengan mata yang semakin berbinar seolah seorang anak yang diberi mainan baru tanpa keinginan untuk memegangnya. Kemudian badannya berbaring dan kepalanya mengarah pada wajahku. Tapi perkiraanku ternyata meleset! Untuk beberapa saat ia mencari sesuatu di atas kepalsaya.

Ketika ia kembali pada posisi duduk, mulutnya sudah menggigit sebungkus kondom. saya berusaha beranjak bangun dan menatap antusias apa yang akan terjadi selanjutnya. Jari-jari tangan kirinya menahan ujung penisnya yang sudah merah mengkilat dan menggulung karet pengaman itu menutupi seluruh kejantanannya dengan jari-jari tangan kanannya.

Ia berlutut di atas tempat tidur dan jari-jarinya kembali mengurut penisnya seperti meyakinkan posisi karet yang benar-benar nyaman. Jujur saja, saat itu kepalsaya sudah semakin pusing dan desiran-desiran yang menyelubungi kewanitaanku semakin menjadi-jadi.

Kami melsayakan foreplay tanpa sentuhan fisik yang berarti! Ia menyelinap di antara kedua kakiku. Kedua lututnya yang terlipat menahan kedua pahsaya yang merenggang pasrah. I know this man is gonna rock me. saya menggapai belakang kepalsaya untuk sesuatu sebagai pegangan.

Sesuatu yang bisa kugunakan sebagai jangkar sehingga saya dapat menahan serangannya nanti. Rongga kewanitaanku melemas terbuka bersiap untuk menelan sesuatu yang keras dan gemuk di hadapannya. Indra bergerak sangat perlahan.

Ia menatap ke bawah tubuh kami dan terkesima melihat daerah pertempuran yang berada di bawah kontrolnya. Can I? ia bertanya, suaranya ketat dan tinggi, seperti kejantanannya. Terserah! dengan warna suara yang sudah tidak sabar lagi.

Action! Ia mendorong keras memasukiku, memenuhi rongga vaginsaya, mendesakku ke tempat tidur, dan badanku bergetar keras ketika ia menariknya keluar. Selalu berulang. Keras. Menuju dalamnya tubuhku, dan kembali.

Menyusun irama kenikmatan menemani rain symphony. Rapatkan kakimu, katsaya memohon. Ketika ia melsayakannya, bukit kecil pelvisnya menabrak klitorisku. Sensasional dan menyenangkan. Denyutan orgasmeku semakin nyata, sayangnya belum cukup. I wanna roll over. Yeah. Ia berhenti bergerak di dalamku.

Agak menarik mundur. Membiarkan lututku pergi. saya berusaha berbalik mengelilingi kejantanannya, tanpa melepaskannya, sehingga tubuhku berada di atasnya sekarang. Ia meremas pinggulku, seperti pengungkit, ia mulai memompa, mendesak, dan menusuk.

Kedua tanganku meremas dadanya, memilin puting payudarsaya, dan menggaruk paha kakinya. saya mengangkat tubuhku sehingga dapat melihat batang kemaluannya yang masuk-keluar menggesek-gesek bibir vaginsaya. saya menggenggam bola-bola kejantanannya dengan tangan kiri, dan menjepit klitorisku diantara telunjuk dan jari tengah tangan kananku.

Indra menggeram sekarang, dan tekanan di antara kami berdua membuat udara di paru-paruku terlepas keluar membentuk desahan dan jeritan tertahan. Aliran kenikmatan telah menjalar dari tumit sampai ke ubun-ubun kepalsaya. Ia menarik keluar penisnya dengan cepat.

Vagina saya terasa hampa tanpa arti. saya merendahkan kewanitaanku berusaha menemukan kembali kejantanannya. Batang kemaluannya terselip di antara bibir-bibir vaginsaya, tanpa berusaha untuk menerobos masuk kembali.

Kepala penisnya menemukan titik keras klitorisku lagi dan berulang. saya menekan jari-jariku untuk menahan batang kemaluannya tetap pada posisi itu. Kayaknya sebentar lagi nich. saya akan meledak sebentar lagi, katsaya sambil terengah-engah.

Bilang aja kalau udah deket, bisiknya di telingsaya. Erangan kenikmatan sudah tidak bisa kukendalikan lagi. Mulut Indra berusaha untuk membungkamku, mengurangi keliaranku. saya tidak bisa menahannya walau sudah berjuang keras.

Dan saya benar-benar menikmatinya. Ia mendorong kembali pinggulnya dan memasukiku. Ia membenamkan wajahnya di leherku. saya dapat merasakan denyut nadi di batang kemaluannya, dan kekagetanku yang membuatku melayang ketika tangannya meremas payudarsaya dan memilin putingku dengan keras.

Perlahan kami berusaha menormalkan kembali pernafasan. Ia membaringkan tubuhku kembali di atas tempat tidur dan meletakkan tubuhku di sisinya. Ia menciumi dengan lembut leher dan dadsaya.

Thanks, ucapnya lirih. Lagi.., jawabku manja. Hari ini terpaksa makan siangku digabung dengan makan malam. Indra benar-benar kujadikan pemuas dahagsaya. Kerinduanku seakan terjawab ketika berbaring di atas kasur yang basah dan lengket.

Aromanya membuatku mabuk dan lemas. saya pun harus dibantu untuk melangkah keluar kamar. Selama saya di kamar mandi pun, Indra harus mengecek untuk memastikan bahwa saya tidak pingsan akibat staminsaya yang terkuras habis.

Ketika pulang, ia mengantarku sampai di depan kamar kostku dan memberikan ciuman kilat di bibirku. Ia menolak dengan tegas undanganku untuk mampir sebentar menikmati nyamannya kamar kostku.

Saya mengerti mendengar alasannya yang harus menyelesaikan tugas kuliah malam ini. Sebetulnya staminsaya telah kembali seperti semula. Dan saya siap untuk melsayakan posisi-posisi bersetubuh lainnya.

Dengan air hangat, saya membersihkan tubuhku dan meresapi kembali kenikmatan yang tersisa. Semua pikiran dan emosi yang mengarahkanku pada cinta telah kubuang jauh-jauh. saya tak mau terjebak di antaranya.

Biarlah pangeranku yang nun jauh di sana dapat merasakan getaran hatiku. Semoga kasihku berkenan datang dalam mimpiku malam ini. saya berjanji takkan kulepas tubuhmu walau hanya sesosok bayangan. Selamat malam, my sweetheart. See you in dream.

Source: Cerita Seks Jilatan Lidah Untuk Memek
_______________________________________________________________
Seks Eseks, cerita dewasa sex, cerita sex terbaru, cerita seks, cerita dewasa, cerita seks terbaru, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa, kumpulan cerita sex, blowjob, handjob, cerita sex dewasa, cerita seks dewasa, tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex, cerita kenikmatan,cerita bokep, cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi, cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep, Seks Eseks.

Cerita Seks Jilatan Lidah Untuk Memek Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Q